V60, bukan alat seduh yang baru bagi dunia kopi. Praktis, terjangkau, dan menghasilkan kopi enak, V60 memberikan kesempatan pada banyak orang untuk menjadi seniman kopi.
3 tahun lalu kami berawal dari penyeduh rumahan. Sebagai penyeduh rumahan alias homebrewer, kadang kita bertanya-tanya, "kenapa pas gue nyeduh di rumah kok ga bisa seenak pas diseduhin di kedai ya?"
Jawabannya simpel, yang nyeduhin di kedai tiap hari latihan, tiap hari ngulik, tiap hari terbiasa dan membiasakan diri buat nyeduh kopi. Kerja keras pasti membuahkan hasil, itu yang kami yakini.
Nah, di artikel ini, kami mau membagikan trik mudah yang kalo diikutin 100% persis langkah-langkahnya pun belum tentu bisa nyeduh seenak kami juga sih ;D
Karena pasti ada saja variabel lingkungan yang mempengaruhi misal suhu di ruang seduh, kelembaban udara, cara kopinya disimpan, dan sebagainya dimana di artikel ini tidak fokus pembahasan ke situ. Ok, langsung saja ke resepnya yukk..
PERSIAPAN:
1. Grindsize: Medium Coarse (Bisa disesuaikan)
2. Kopi: 15 gr
3. Suhu air: 93 °C
LANGKAH SEDUH:
1. Timer ON
2. Tuang 75 gr PERTAMA
3. Tuang 75 gr KEDUA pada detik ke 40
4. Tuang 75 gr KETIGA pada 01.20
5. Selesai seduh pada 02.30
6. Tuang ke gelas saji
Catatan:
Disarankan tidak menggunakan air reverse osmosis.
Usahakan presisi pada jumlah dan waktu penuangan.
Ucapkan bismillah sebelum nyeduh dan nyeruput kopi.
Jangan lupa pake biji kopi yang berkualitas. Banyak berlatih.
Ini jelas bukan resep fix yang perlu dihapal dan dijadikan panutan setiap saat, karena setiap langkah, setiap gramasi, setiap detail yang dibagikan itu ada sebabnya. Kami mengetahui sebabnya, kami sudah banyak nyeduh ga enak hingga akhirnya mendapatkan langkah ini sebagai langkah yang sederhana dan umumnya bisa nyambung dengan banyak varian kopi.
Sebagai penyeduh rumahan artisan, sama sekali tidak ada salahnya untuk melakukan variasi dari langkah-langkah ini. Kami akan sangat senang jika kita memulai diskusi mengenai hasilnya melalui kanal online seperti Instagram atau offline melalui Experience Coffee Bar kami di kedai.
Pada akhirnya, kopi Indonesia hanya ada enak, atau enak banget :)
Sebuah catatan kumulatif Tim Ngoepilah
Artikel ditulis oleh Stevie
Comentarios