Anak kopi banget, sebelum kita membiasakan dengan cupping kopi, ada cupping yang gampang dilakukan dan sangat berguna. Bener banget, cupping air.
Tujuannya adalah mengetahui air yang cocok. Cocoknya dengan apa? Bisa dengan kopinya, bisa dengan selera kita, bisa dengan budget, bisa dengan kemudahan ketersediaan, dan sebagainya. Tapi umumnya 4 itu. Kita bahas satu-satu secara cepet ya.
1. Sudut pandang nyocokin dengan kopi
Buat temen-temen penyeduh yang udah sering nyeduh dan nyicip berbagai kopi dari berbagai roaster dan berbagai origin, mungkin kamu pernah nyoba nyeduh kopi A dengan air merk X, coba lagi kopi A dengan air merk Y, dan seterusnya. Mungkin bisa beda rasanya, mungkin tidak. Yang bikin adanya variasi ini adalah walaupun sama-sama air bening tidak berasa (ga ada manis-manisnya, hehe), tidak berbau, dan tidak berwarna, kita ga tau pasti kandungan mineral di dalamnya. Bisa kita tes, tapi butuh peralatan lab yang pastinya ga simpel dan murah. Untuk itu nentuin air yang cocok dengan kopi kita ya simpel aja, air apa yang paling ngeluarin karakter kopi yang kita seduh? Itu aja parameternya.
2. Sudut pandang nyocokin selera kita
Selera, ini sangat subjektif. Nentuin dengan cara ini termasuk gampang-gampang susah. Parameternya seperti judul, selera kita. Kita ada kopi yang kita sering minum atau favorit kita dari roaster yang kita percaya. Kita biasanya nyeduh kopi tersebut menggunakan air merk X. Kita iseng coba pake brand lain, dari mulai yang ada manis-manisnya (bermineral) sampe yang air doang seperti air RO. Kita udah punya data awal yaitu kopi yang biasa minum rasanya seperti apa. Bandingin aja seduhan dengan brand-brand itu dengan kopi yang biasa kita minum. Mana yang enak menurut selera kita? Udah gitu doang.
Poin ini juga bisa dikembangkan menjadi "nyocokin selera customer", artikelnya nyusul ya, hehe. Advance ini.
3. Sudut pandang nyocokin budget
Mungkin sisi ini lebih kena buat pengusaha kedai, tapi bener karena kalo ada air enak tapi kita ga mampu beli rutin ya sia-sia juga. Kita kan berusaha mencari titik ter-sepadan antara enak dan ekonomis juga. Tujuannya adalah gimana kita bikin kopi optimal dengan harga yang lebih ekonomis, jadi parameternya enak dan ekonomis. Artinya, sebelum memulai cupping air, kita eliminasi air-air berbiaya mahal dari bahan uji coba kita. Toh kalopun hasilnya enak, ga bakal kita gunakan juga sehari-hari, jadi buat apa buang-buang waktu nyobain. Kecuali penasaran ya, sok aja itu mah.
4. Sudut pandang nyocokin dengan ketersediaan
Poin ini mirip dengan poin nomer 3, bedanya kita acuannya dari kemudahan kita mendapatkan air yang diinginkan. Caranya bebas, bisa ngegodog air sendiri, bisa beli dari minimarket yang tersebar dimana-mana, depo isi ulang, nadah hujan, hingga nemuin mata air (buat anak gunung atau mapala ni). Mungkin kita pengennya air merek X, tapi air itu ga bisa kita dapatkan dengan mudah, adanya merek Y, nah itu pilihan. Antara yang dikulik teknik seduhnya atau mau idealis pake air merek X. Lalui masalah ini, kalian dijamin makin ahli dalam nyeduh.
Ada poin tambahan lagi jika kita ngomongin espresso dan lomba, tapi advance juga ni. Nyusul ya, hehehe.
Selama ngulik air, usahakan variabel yang diubah hanya airnya. Kopi, grindsize, cara nyeduh (tubruk lebih bagus sih), suhu air, gramasi kopi dan air, bahkan gelasnya kalo bisa sekonsisten mungkin.
Yang paling seru dari ngulik adalah, diskusiin dengan yang udah pernah nyoba juga, jadi kamu ga sekedar baca dan nyoba artikel ini, tapi juga mendengar hasil percobaan orang lain. Semua itu kamu dapatkan di Experience Coffee Bar kami sih. Tapi jangan lupa juga nanya kondisi percobaannya. Tentu nyeduh kopi Gayo dengan air merek X dan kopi Toraja dengan air merek X akan berbeda. Yang satu nyoba pake V60 bahan plastik, dengan bahan kaca, juga bisa beda. Jadi biasakan nanya detail juga, dari situ kita akan belajar banyak.
Buat temen-temen yang udah pernah nyoba kegiatan sejenis, coba share pengalaman kamu disini ya :)
Sebuah catatan kumulatif Tim Ngoepilah
Artikel ditulis oleh Stevie
Comments