Sering kita denger istilah "body" dalam dunia perkopian, ada yang bilang tebel, tipis, strong dan sebagainya. Tapi apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan body itu sendiri?
Dalam dunia kopi, body adalah sifat fisik dari kopi (kopi dalam bentuk minuman). Kita tidak ngomongin soal aroma atau rasa disini.
Secara umum, body dibagi 3 kategori.
1. Perasaan berat dari cairan kopi
2. Kekentalan larutan kopi
3. Tekstur
Sebagai info tambahan, dalam menelaah body dalam kopi, kita menggunakan indra peraba di dalam mulut kita, bukan indra pengecap atau indra penciuman.
Sekarang kita coba bahas cepat satu-satu dari 3 kategori body ya.
1. Perasaan berat dari cairan kopi
Dalam volume yang sama, ketika menelan cairan kopi, kita bisa mendapatkan impresi berat atau ringan di dalam mulut.
Tips, sebelum menggunakan kopi, kita bisa mencoba dengan susu fullcream dan susu skim. Fullcream akan menggambarkan berat yang berat (gimana nih maksudnya), sedangkan susu skim akan menggambarkan berat yang ringan.
2. Kekentalan larutan kopi
Kekentalan kaitannya dengan viskositas. Viskositas sendiri adalah kemampuan suatu fluida untuk mempertahankan bentuknya. Jadi pelajaran fisika gini. Anyway, semakin tinggi viskositas atau kekentalan larutan kopi, akan semakin membutuhkan usaha lebih untuk ditelan.
Gampangnya, kuah opor itu kental, sangat terlihat dan terasa. Sedangkan kuah sayur asem lebih encer. Kebayang ga? Coba ke warteg depan dulu kalo ga kebayang.
Kalo ga coba bandingin jus alpukat sama jus jeruk, alpukat walaupun udah dicampur air pun akan masih padat dan kental dibandingkan dengan jus jeruk. Nah kalo masih ga kebayang sih kelewatan.
3. Tekstur
Impresi permukaan benda yang bersentuhan dengan kita yang kita rasakan di permukaan kulit kita. Coba pegang jalan aspal, terus pegang kaca, papan tripleks, keramik, dan sebagainya. Semuanya punya tekstur yang berbeda-beda dan biasanya kita kebayang kasar atau alusnya karena kita sentuh dengan jari kita. Tapi ternyata yang bisa merasakan seperti itu bukan cuma jari doang, seluruh badan kita bisa, termasuk mulut kita.
Pernah makan kue sagu? Gampang hancur di mulut, tapi kasar dan seret banget. Cobain puding, lebih lembut dan relatif licin. Cobain juga yoghurt yang bertekstur creamy. Nah itu semua contoh-contoh tekstur yang bisa kita rasakan di dalam mulut kita.
Pemaparan lebih dalamnya nyusul ya, tar penulis kehabisan konten, hehe.
Pernah cobain kopi yang kasar dan seret kalo mau diminum? Ada lagi kopi yang alus banget dan nyantai pas diminum, ini kopi yang asik banget ni buat nongkrong. Ada lagi kopi yang paitnya nempel ga ilang-ilang, bahkan ada beberapa menu minuman kopi yang emang dicampur mentega jadi ada sensasi licin-licinnya mentega pas diminum.
Dari body aja, kita bisa menceritakan banyak hal tentang kopi disajikan dan kopi diproses, jadi memang untuk memahami body di minuman kopi itu sangat penting dalam kita mengapresiasi kopi itu sendiri.
Di satu sisi memang kadang kita bilang atau mendengar "wih bodynya kenceng nih!", "mantep nih bodynya setrong", atau "bodynya manis banget nih" (ga nyambung coy), semua itu ekspresi dan ga salah mengekspresikan sesuatu juga.
Tapi di sisi lain, body dalam kopi hanya berkaitan dengan sifat fisik dari si cairan kopi itu sendiri, jadi dalam konteks ekspresi penilaian kopi, sebaiknya kita gunakan termin yang sesuai konteks kopi juga supaya engga salah kaprah.
Penutup, sekali lagi body bukan tentang rasa dan aroma, jadi pait atau asemnya kopi ga ada kaitannya sama body. Bukan berarti kopi yang super pait itu bodynya tinggi dan sebaliknya.
Semoga bermanfaat. Kuy minum kopi body kenceng ;)
Artikel ditulis oleh Stevie
Dari berbagai sumber.
Comments